Selain bantuan rutin bulanan yang kami kumpulkan, di bulan Oktober ini kami membuka dompet bantuan ARAC untuk kasus2 berikut, yang membutuhkan uluran tangan dari rekan2 agar sebagian atau seluruh kasus ini bisa kami bantu secara bertahap. Bagi rekan2 yang berkenan membantu kasus di bawah ini, bisa melalui donasi ke rek BCA 436 1585 636 a/n Shirly Tiolina Pasaribu, dengan menuliskan "Dompet ARAC Oktober". Terima kasih untuk bantuan rekan2 semua.
1. Kasus Pemulung Grogol
Sekitar hampir sebulan lalu, seorang rekan melaporkan keberadaan sepasang suami-istri pemulung yang hidup di bawah jembatan Grogol. Rekan kami membantu dengan dananya sendiri, memberikan bahan pakan untuk anjing2 yang dirawat di sana: 12 puppies dan 3 anjing dewasa. Awalnya yang dicarikan bantuan adalah untuk segera mensteril 3 anjing dewasa di sana, dan ARAC sudah realisasikan hal ini pada tanggal 4 Oktober lalu.
Rekan kami lainnya sudah mengunjungi tempat tinggal pemulung beserta puluhan anjingnya ini, yang memang sangat tidak layak (9 orang dan 15 anjing di bawah 1 atap). Namun bapak ibu pemulung ini sangat menyayangi seluruh anjing mereka, dan kesediaan untuk mensteril anjing dewasa di sana setidaknya memperlihatkan bahwa mereka punya tujuan baik agar jumlah anjingnya tidak menjadi lebih banyak lagi.
2. Kasus Munampret - Ibu Linda, Bojong Indah

Pada saat kami berkunjung ke sana awal bulan ini, ada 1 ekor anjing di tempat bu Linda, yang dinamakan Munampret, memiliki benjolan di belakang kepalanya. Munampret diambil bu Linda dari sebuah tempat penjagalan dekat tempat tinggalnya, 2 bulan lalu. Pada saat itu benjolannya masih kecil dan ternyata selama 2 bulan ini membesar, namun bu Linda ragu2 menginformasikan ke kami karena kuatir merepotkan kami dengan biaya operasinya.
Kami meminta bu Linda untuk segera membawa Munampret ke klinik, agar segera dicek benjolan ini jinak atau ganas. Kemarin, 8 Oktober 2014, Munampret dioperasi dan diangkat benjolannya di klinik dekat rumah bu Linda, yang menginformasikan tumor bisa terangkat semua (diperkirakan tumor jinak). Diperkirakan Munampret harus rawat inap seminggu untuk pemulihan. Dana operasi dan rawat Munampret kemungkinan berkisar antara 1 - 1.5 juta rupiah.
3. Kasus Coki - Slipi
Laporan tentang Coki masuk ke kami sekitar sebulan lalu, dimana sebenarnya Coki sudah hidup bertahun-tahun di lapangan di daerah Slipi, ditinggalkan pemilik lamanya.. Namun karena permintaannya adalah untuk menampung, kami menyatakan tidak bisa membantu dalam hal ini karena tidak memiliki tempat sendiri. Sekitar seminggu kemudian pelapornya menginformasikan kembali dan mendesak kami untuk membantu membawa Coki yang terlihat pincang dengan kaki depan kanan berdarah karena ada kawat yang melilitnya.Bantuan untuk Coki baru bisa kami berikan kemarin (8 Oktober), karena setelah survey lokasi kami melihat medannya cukup berat, lapangan sangat luas dengan rerumputan dan tanaman yang cukup tinggi. Coki juga sangat takut pada keberadaan manusia yang kemungkinan disebabkan oleh jeratan kawat di kakinya. Kemarin 2 orang dari kami datang dengan membawa seorang bapak yang bisa melakukan bius tembak (tulup) agar bisa membawa Coki. Dan sekaligus kami juga berencana membawa Moci, anjing betina yang moncongnya sangat berbekas akibat diikat dengan tali dalam waktu cukup lama.
Hasilnya adalah Coki berhasil kami tangkap, ditulup dan kemudian kami bawa ke klinik. Namun kami tidak berhasil menangkap Moci, yang sesudah ditulup lari sangat cepat ke pemukiman di sana, walaupun sudah kami cari selama 1 jam. Kami akan kembali lagi dengan rencana berikutnya untuk menolong Moci.
Saat ini, fokus kami adalah membantu perawatan Coki, yang lilitan kawat di kaki depannya sudah sangat dalam. Dokter yang merawatnya berhasil mengeluarkan seluruh kawat dengan bius lokal kemarin sore, dan Coki saat ini dalam proses pemulihan. Perkiraan dana untuk perawatan Coki adalah 750rb - 1 juta rupiah.
4. Kasus Yogie

Sudah seminggu lebih Yogie dirawat, diagnosa 2 klinik yang didatangi rekan kami adalah kemungkinan epilepsi atau distemper yang menyerang syaraf. Hasil tes yang dilakukan di 2 klinik tersebut tidak bisa menyatakan dengan pasti virus / bakteri penyakit apa yang menyerang Yogie, namun saat ini kondisi Yogie sudah turun demamnya dan sudah mau makan sendiri. Dengan pertimbangan biaya yang cukup besar, kami sarankan agar Yogie diambil dari klinik akhir minggu ini dan dirawat jalan. Hingga saat ini perkiraan biaya perawatan Yogie di kedua klinik tersebut adalah sekitar 1,5 juta rupiah.
===================
Rekan2,
Seluruh kasus di atas sudah kami pertimbangkan untuk dimasukkan dalam dompet bantuan ARAC di bulan ini, dimana kami melakukan survey sendiri dan pelapor kasus atau pemegang kasusnya juga berperan aktif membantu. Kami harapkan dana yang terkumpul bisa pelan2 membantu kasus ini satu demi satu, yang diharapkan bisa terselesaikan semua di bulan ini.
Terima kasih untuk perhatian dan bantuan dari rekan2 semua.
Salam,
ARAC
No comments:
Post a Comment